News & Article Details

Perbedaan Produk Bebas Laktosa dan Bebas Susu

Produk bebas laktosa dan bebas susu semakin popular di kalangan masyarakat masa kini. Kondisi kesehatan dan pilihan gaya hidup vegan menjadi faktor munculnya produk alternatif tersebut. Makanya, kalian pasti sering melihat kedai kopi yang menawarkan pilihan bebagai jenis susu selain susu sapi. Sayangnya, tidak semua konsumen memahami perbedaan keduanya.

Bebas susu (dairy-free) dan bebas laktosa (lactose free) dapat dibedakan dari sisi komposisi serta masalah kesehatan yang coba diatasi oleh keduanya. Karena itu, pengetahuan terhadap komposisi produk menjadi penting. Terutama, bagi konsumen yang memiliki batasan diet karena masalah kesehatan. Informasi mengenai bahan apa saja yang ada di dalam kemasan, diberikan melalui label kemasan. Label tersebut berguna dalam mencegah konsumen meminum atau memakan sesuatu yang berbahaya bagi tubuh mereka.

Lantas, apa perbedaan kedua produk tersebut? Apakah nutrisi yang ada dalam susu bebas laktosa berbeda dari susu sapi biasa? dan bagaimana cara menentukan komposisi produk bebas laktosa untuk pelabelan kemasan? 

Bebas Susus vs Bebas Laktosa

Produk bebas susu (dairy-free) tidak mengandung susu dalam bentuk apapun. Tidak ada kandungan susu hewani, susu bubuk, susu isolat protein, whey, kasein, atau turunan susu lainnya. Bahan utama produk ini berasal dari nabati (plant-based), seperti gandum, kacang kedelai, kacang almond, kelapa, dan kacang mete.

Kandungan protein dalam susu nabati berbeda dari susu hewani. Sebab, susu dairy-free ditujukan bagi orang yang alergi terhadap susu hewani. Protein dari susu hewani dapat memicu terjadinya alergi bagi beberapa orang. Tubuh akan memperlakukan protein sebagai zat asing. Akibatnya, tubuh melepaskan histamin dan zat kimia lain yang menyebabkan reaksi alergi. Reaksi ini dapat berupa diare, muntah, bengkak pada wajah, kemerahan pada kulit dan anafilaksis.

Berbeda halnya dengan dairy-free, produk bebas laktosa masih mengandung susu hewani. Hanya saja, laktosa di dalam susu diproses untuk mengurangi atau meniadakan kadarnya. Laktosa dalam susu, dihidrolisis dengan menambahkan enzim laktase. Hasilnya, akan membentuk gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa. Karena itu, susu lactose free memiliki rasa yang lebih manis daripada susu sapi biasa. Di samping itu, susu jenis ini masih memiliki kandungan nutrisi yang sama baiknya seperti susu sapi biasa. Nutrisi yang terkandung di dalamnya antara lain protein, kalsium, fosfor, vitamin B12, dan vitamin D.

Produk bebas laktosa cocok dikonsumsi oleh orang yang menderita intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa sangat umum dimiliki oleh penduduk Asia, sekitar 2/3 populasi kesulitan mencerna laktosa.  Penderitanya tidak dapat mencerna laktosa dengan baik. Sebab, tubuh mereka tidak memiliki cukup atau berhenti memproduksi laktase. Alih-alih mencerna secara normal, laktosa yang tidak tercerna bergerak ke usus besar dan dipecah oleh bakteri. Akibatnya, akan menyebabkan kembung, diare, sakit perut, dan muntah.

Pengukuran Kandungan Konsentrasi Laktosa

Sampai saat ini, tidak ada regulasi yang membatasi konsentrasi laktosa, kecuali untuk susu formula bayi. Dalam susu formula bayi, kadar laktosa tidak boleh lebih dari 610 mg/100 kcal. Walaupun begitu, penentuan laktosa tetap diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelabelan bahan. Penentuan ini dilakukan dengan menggabungkan metode HPAE-PAD (high performance anion-exchange coupled with pulsed amperometric detection) dan MS (mass spectrometry).

Pada aplikasi note yang dirilis oleh Thermo Scientific, pengujian terhadap lima sampel produk bebas laktosa (susu, half & half milk, kefir, yogurt, dan sour cream) berhasil dilakukan dengan menggunakan metode HPAE-PAD dan MS. Laktosa terdeteksi hingga 0,004% dengan presisi dan akurasi yang baik. Kisaran pemulihan atau recovery range berada di 85 – 110% yang ditunjukkan pada Tabel 1.

deteksi PAD dan MS bebas laktosa
Tabel 1. Kalkulasi pemulihan laktosa dengan deteksi PAD dan MS.

Konsentrasi laktosa pada kelima sampel juga berhasil dideteksi oleh PAD dan MS. Gambar 1 menunjukkan peak gula yang terdeteksi dengan metode PAD, sedangkan Gambar 2 dengan metode MS.

profil PAD bebas laktosa
Gambar 1. Profil PAD sampel bersama dengan campuran gula standar 0,5 mg/L.
profil ms laktosa rendah
Gambar 2. Profil MS pada sampel dengan campuran gula standar 0,5 mg/L.

Dengan demikian, kombinasi deteksi PAD dan MS setelah pemisahan HPAE, terbukti handal untuk kuantifikasi laktosa dalam produk susu bebas laktosa. Informasi lebih lengkap mengenai topik dan metode analisis, dapat Anda lihat dalam application note. Atau hubungi tim kami untuk berdiskusi mengenai kebutuhan Anda melalui sales@wiralab.co.id

 

Reference:

switch4good.org

webmd.com

mayoclinic.org

Share the Article
X