Sodium dehydroacetate diduga terkandung di dalam dua merek roti lokal. Publik dihebohkan dengan berita ini setelah Paguyuban Roti dan Mie Ayam Borneo (Parimbo) melaporkan temuannya kepada Majalah Tempo.
Awalnya, Ketua Parimbo menerima laporan dari para produsen roti lokal yang resah dengan kehadiran roti baru yang memiliki daya tahan lebih dari sebulan dan tidak berjamur sama sekali. Roti tersebut juga dijual dengan packaging yang bagus dan harganya sangat murah, yaitu sekitar Rp 2.000 – Rp 3.000. Kedua merek roti tersebut hanya beredar di pasar-pasar tradisional, warung kelontong, serta e-commerce.
Laporan dari para UMKM roti diteruskan oleh Parimbo dengan melakukan uji mandiri di sebuah lab uji yang terkenal. Sebagai pembanding, Parimbo juga menguji 2 sampel merek roti yang terkenal di Indonesia yang mudah ditemukan di minimarket/supermarket. Hasinya, dari keempat sampel roti, 2 merek roti terkenal tidak mengandung sodium dehydroacetate. Sedangkan untuk 2 roti yang lainnya mengandung sodium dehydroacetate sebanyak 235 mg/kg dan 345 mg/kg.
Manajemen lab uji mengatakan bahwa mereka melayani pengujian sodium dehydroacetate dalam produk makanan dengan metode standar AOAC 983.16 dan LFOD-TST-SOP-8477 (Ref. EN 17294:2019). Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia menyayangkan hasil uji ini dipublikasi dan tersebar ke publik. Menurut BPOM, hanya BPOM yang dapat mengumumkan ke publik jika terdapat bahan berbahaya dalam sebuah makanan dan obat.
BPOM sendiri menolak hasil uji karena sudah melakukan pengujian berbasis risiko yang dilakukan beberapa kali. Hasilnya tidak terdeteksi sodium dehydroacetate pada kedua merek roti tersebut. Bantahan ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan pada tanggal 17 Juli 2024.
Sejalan dengan reaksi BPOM, kedua produsen roti juga membantah produknya mengandung zat pengawet yang berbahaya. Mereka mengatakan roti bisa bertahan lama karena diproduksi dalam ruangan berstandar internasional dan steril serta hanya menggunakan bahan yang sesuai dengan peraturan BPOM.
Update Terkini dari BPOM Tentang Roti Ber- Sodium Dehidroasetat
Tanggal 28 Juni 2024, BPOM menerbitkan Penjelasan Publik mengenai “Hasil Kandungan Sodium Dehidroasetat pada Produk Roti”. BPOM menjelaskan pada 28 Juni 2024, telah mengambil sampel produk roti Aoka yang diduga mengandung sodium dehidroasetat dan inspeksi ke pabriknya pada tanggal 1 Juli 2024. Hasilnya, roti Aoka tidak mengandung sodium dehidroasetat.
Di sisi lain, sodium dehidroasetat ditemukan dalam roti Okko saat BPOM melakukan sampling dan pengujian di lab. BPOM melakukan inspeksi ke pabrik roti Okko pada 2 Juli 2024. Melalui Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan, BPOM memerintahkan penarikan dan pemusnahan produk roti Okko di pasaran.
Sekilas Tentang Sodium Dehydroacetate
Sodium dehydroacetate (Na-DHA) merupakan garam sodium dari asam dehidroasetat. Wujudnya berbentuk bubuk putih tidak berbau, bebas paraben, formaldehida, dan memiliki sifat antimikroba. Umumnya, pengawet ini digunakan dalam produk kosmetik dan produk perawatan lainnya.
Senyawa Na-DHA belum dikenal sebagai bahan tambah pangan. Senyawa ini tidak tercantum dalam Codex Alimentarius Comission yang digunakan sebagai acuan penggunaan bahan tambahan pangan, Jika bahan ini digunakan sebagai bahan tambah pangan, berarti penggunaannya dikategorikan berbahaya. Selain itu, sampai hari ini belum ada dosis aman konsumsi per hari (acceptable daily intake/ADI) dari sodium dehydroacetate yang dipublikasi oleh WHO dan JEFCA.
Namun, di China dan Amerika Serikat, Na-DHA diizinkan penggunaannya dalam makanan. Di China, batas aman pemakaian Na-DHA di mentega 0,03%, produk fermentasi kacang kedelai 0,05%, asinan sayuran 0,05%, dan jus buah serta roti 0,05% (GB 2760, 2011). Sedangkan di Amerika Serikat hanya diperbolehkan digunakan pada labu potong dengan dosis di bawah 65 mg/kg (FDA 21CFR 172.130).
Pendeteksian Sodium Dehydroacetate
Salah satu metode yang telah teruji untuk menentukan kadar Na-DHA dalam makanan atau kosmetik adalah dengan HPLC (Kishi and Yamada, 2007; Liu et al., 2009; Ikarashi et al., 2010; GB/T 30934, 2014). Namun, metode ini digunakan pada sampel saus, minuman, dan perawatan kosmetik. Karenanya, metode yang sama jika dipakai untuk sampel makanan yang berasal dari hewan, hasil analisis menjadi kurang tepat.
Metode kromatografi sebelumnya (Zhang et al., 2012), peak Na-DHA sangat tailing dan lebar. Selain itu, Na-DHA memiliki waktu retensi 18 menit dengan metanol dan 0,02% amonium asetat (20:80, v/v) sebagai fase gerak. Sehingga, dalam jurnal (Y. Zhang et al., 2016), kondisi kromatografi dan persiapan sampel diperbaiki.
Jaringan ginjal, hati, dan otot dicincang kemudian dicairkan. Sampel hasil cincangan (5gr) dipindahkan ke tabung polipropilena 50 ml dan dihomogenisasi pada 15.000 rpm selama 2 menit dengan 10 ml asetonitril dan 4 gr magnesium sulfat anhidrat. Selain modifikasi persiapan sampel, fase gerak pun ikut dimodifikasi. Penambahan konsentrasi methanol sampai 31% dari sebelumnya 20%, memperbaiki bentuk peak sodium dehidroasetat. LOD dari metodologi yang diperbaiki adalah 0,08 mg/kg, LOQ 0,2 mg/kg, dan r2 = 0,9995 – 0,9997 pada kisaran 0,2 – 2,0 mg/kg spiked dengan RSD 2,45 – 6,67%.
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai pengujian sodium dehidroacetat, silakan hubungi tim kami sales@wiralab.co.id.
Sumber:
Zhang, Yumei et al. 2016. Sodium dehydroacetate levels in chicken tissue. Journal of Food Composition and Analysis. China. http://dx.doi.org/10.1016/j.jfca.2015.12.008
Zhang, Y.M., Du, Y.F., Yin, J., Hu, C.Y., Liu, X., Cui, W.B., 2012. Determination and depletion of dehydroacetic acid residue in chicken tissues. Food Additives & Contaminants. https://doi.org/10.1080/19440049.2012.660656
BPOM. Penjelasan Publik Nomor HM.01.1.2.07.24.51 Tanggal 23 Juli 2024 Tentang Hasil Uji Kandungan Sodium Dehidroasetat pada Produk Roti. https://www.pom.go.id/penjelasan-publik/penjelasan-publik-nomor-hm-01-1-2-07-24-51-tanggal-23-juli-2024-tentang-hasil-uji-kandungan-sodium-dehidroasetat-pada-produk-roti-2
Tempo.co. Roti Aoka dan Okko 6 Bulan Tidak Jamuran, Ahli Boga: Tidak Wajar, Ini Alasannya. 2024. https://bisnis.tempo.co/read/1894759/roti-aoka-dan-okko-6-bulan-tidak-jamuran-ahli-boga-tidak-wajar-ini-alasannya
Tempo.co. Roti Aoka dan Okko Diduga Mengandung Pengawet Kosmetik, DPR Minta BPOM Beri Penjelasan Publik. 2024. https://bisnis.tempo.co/read/1894708/roti-aoka-dan-okko-diduga-mengandung-pengawet-kosmetik-dpr-minta-bpom-beri-penjelasan-publik
Kompas. Menimbang Penggunaan ”Sodium Dehydroacetate” sebagai Bahan Pengawet Roti. 2024. https://www.kompas.id/baca/humaniora/2024/07/22/menimbang-penggunaan-sodium-dehydroacetate-sebagai-pengawet-makanan?apn=id.kompas.app