News & Article Details

zink oksida tabir surya

Berapa Kadar Zink Oksida dalam Sunscreen?

Tabir surya diklasifikasikan sebagai produk obat bebas (OTC) di Amerika Serikat. Salah satu, bahan aktif di dalamnya adalah zink oksida yang telah disetujui oleh FDA Amerika Serikat.

Zink Oksida

Kadar zink oksida yang disetujui dalam tabir surya ialah sebesar 25%. Zink oksida bekerja dengan melapisi bagian terluar kulit manusia. Senyawa ini, akan menghamburkan, memantulkan, dan menyerap radiasi sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh sinar matahari.

Lalu, senyawa tersebut dapat menghambat spektrum yang dihasilkan dari sinar matahari dengan rentang yang luas. Umumnya, hal ini dikenal dengan kemampuannya yang dapat melindungi dari radiasi UVA dan UVB.

Perizinan penggunaannya yang disetujui oleh FDA sebagai bahan baku tabir surya menyebabkan The United States Pharmacopeia (USP) perlu menentukan metode analisis dalam mempertahankan kualitas dari obat bebas tersebut. USP pun, mulai memoderinisasi metode analisis untuk banyak senyawa, misalnya zink oksida.

Satu cara, yang dapat dilakukan, yakni melalui metode kromatografi ion (IC). Metode ini, digunakan sebagai penggantu ketode konvensional titrasi pada obat yang mengandung seng, seperti zink oksida, zinc oxide neutral, dan zinc sulfate ophthalmic solution.

Seng merupakan jenis logam yang bila terlarut dalam air akan membentuk ion bermuatan positif. Sebab itu, dalam analisisnya, pemisahan senyawa dilakukan dengan metode penukar ion.

Kolom penukar ion Thermo Scientific™ Dionex™ IonPac™ CS5A dirancang untuk pemisahan logam transisi dan lantanida. Pemisahan logam transisi, yaitu Fe3+, Cu2+, Ni2+, Zn2+, Co2+, Cd2+, Mn2+, dan Fe2+ dilakukan menggunakan eluen piridin-2, 6-dikarbosilat (PDCA).

Setelah pemisahan, logam transisi dideteksi post column reagent (4-(2-pyridylazo)resorcinol) (PARI) dan absorbansinya dideteksi pada panjang gelombang 530nm. Kolom Dionex IonPac CS5A direkomendasikan untuk penentuan seng (USP LS100).

 

Analisis Kromatografi Ion pada Sunscreen

Analisis diawali preparasi sampel yang mana sejumlah sampel ditimbang kemudian dilarutkan dalam HCl dengan konsentrasi tertentu kemudian, diencerkan menggunakan aquabides dan disaring. Pengenceran ini, dilakukan kembali jika sampel memiliki kadar yang tinggi hingga kadar terhitungnya sekitar 15 µg/mL.

Sampel yang telah dipreparasi dianalisis kandungan zink oksida menggunakan sistem Dionex ICS 5000+ HPIC. Kolom yang digunakan pada analisis ini, kolom penukar ion Dionex IonPac CS5A.

Penetapan seng dilakukan, melalui pembentukan kompleks anionic dari seng dengan eluen asam piridin-2,6-dikarboksilat (PDCA) setekah penisahan yang kompleks tadi. Senyawa keluaran kolom tersebut dikomplekskan kembali dengan 4-(2- pyridylazo) resorcinol (PAR). Berikutnya, dideteksi absorbansinya pada panjang gelombang 530nm.

 

Baca Juga: Analisis Unsur Platina

 

Metode kromatografi ion ini, selektif untuk seng. Hal ini dikarenakan, seng dipisahkan dengan baik dari logam transisi lainnya (Fe3+, Cu2+, Ni2+, Zn2+, Co2+, Cd2+, Mn2+, dan Fe2+) pada kondisi tersebut.

analisis zink oksida dengan IC
Hasil analisis menunjukkan peak dari zink oksida pada empat sampel yang diuji dibandingkan dengan standar referensinya menghasilkan waktu retensi yang sama, yaitu 7.9. Kelima peak tersebut, dapat dilihat pada gambar di atas.

Metode kromatografi ini, linier, akurat, tepat dan keterulangannya baik untuk penentuan zink oxide dalam lotion tabir surya. Dengan demikian, metode tersebut direkomendasikan oleh USP dalam analisis zink oxide. Informasi lebih lanjut sila klik di sini.

Share the Article